Senin, 28 Februari 2011

Ternyata Polusi Lalu Lintas Lebih Berbahaya dari Kokain



Leuven, Belgia, Berhati-hatilah buat orang dengan gangguan jantung saat menghadapi kemacetan parah. Penelitian menemukan bahwa polusi lalu lintas bisa lebih berbahaya ketimbang kokain.

Studi baru yang dilakukan Hasselt University dan Catholic University of Leuven, Belgia, menemukan bahwa asap kendaraan bermotor delapan kali lebih memicu serangan jantung ketimbang menghisap kokain.

Menurut laporan jurnal Lancet, jika seorang penderita penyakit jantung menggunakan kokain, kesempatannya terkena serangan jantung meningkat 26 kali lipat. Namun jika ia terkena asap lalu lintas yang padat, kesempatannya meningkat sebesar lima persen dari 26 kali lipat tersebut.

Berdasarkan data di Inggris, dimana ada kasus serangan jantung sekitar 124.000 setiap tahun, asap lalu lintas dapat memicu serangan jantung 9.200, sedangkan kokain sekitar 1.100, seperti dilansir Telegraph, Jumat (25/2/2011).

Kesimpulan ini dibuat oleh ilmuwan dari Hasselt University dan Catholic University of Leuven, Belgia, setelah mengkaji 36 studi.

“Peningkatan udara yang kita hirup adalah target yang sangat relevan untuk mengurangi timbulnya penyakit ini (jantung) pada populasi umum,” jelas Dr Tim Nawrot dari Centre for Environmental Sciences, Hasselt University.

Peneliti menghitung kokain bertanggung jawab sebesar 0,9 persen dari seluruh serangan jantung yang ada, sedangkan polusi lalu lintas menyumbang 7,4 persen.

Risiko penting lainnya adalah kurang aktivitas fisik (6,3 persen), minum alkohol atau kopi (masing-masing 5 persen), emosi (3,1 persen), makan berlebihan (2,7 persen) dan aktivitas seksual (2,2 persen).

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa partikel kecil dari asap kendaraan (yang disebut partikulat) dapat memperburuk pengerasan pembuluh darah, yang merupakan gejala utama dari penyakit jantung.