Kamis, 24 Maret 2011

Jawaban, Mengapa Benda Langit Berbentuk Bulat?


Kalau kamu perhatikan bentuk-bentuk benda di bumi ini, sangat beragam, bukan? Ada yang bulat, lonjong, persegi, kubus, piramid, dan masih banyak lagi. Tapi coba sekarang, kamu perhatikan bentuk benda-benda langit yang ada di ruang angkasa. Bisa dibilang, semuanya berbentuk bulat.

Matahari yang tiap hari menyinari bumi kita, berbentuk lingkaran. Begitu pun rembulan yang bercahaya lembut pada malam hari. Juga bumi kita ini. Kalau dilihat dari ruang angkasa, planet tempat kita tinggal ini berbentuk bulat dengan paduan warna biru dan putih. Cantik sekali. Bagaimana dengan planet-planet lainnya? Semuanya juga bulat. Rasanya, tidak ada satu pun yang berbentuk persegi atau memiliki sudut yang tajam.

Hal sama juga berlaku pada bintang-bintang nun jauh di sana. Walaupun kalau dilihat dari bumi, bintang yang berkelap-kelip itu sepertinya memiliki sudut yang tajam, sesungguhnya tidak begitu. Para ahli astronomi bilang, bintang-bintang itupun bulat seperti matahari. Kamu tahu kan, matahari adalah bintang juga, hanya saja letaknya paling dekat dengan bumi.

Wah, kenapa semuanya berbentuk bulat ya? Ternyata, hal itu disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Gravitasi adalah gaya tarik setiap zat pada zat lainnya. Karena gravitasi itu pula, planet-planet dan benda langit lainnya tetap berada di tempatnya, tidak 'terbang' ke sana ke mari. Lalu apa hubungan antara gravitasi dengan bentuk benda langit yang serba bulat itu?

Kamu perlu tahu, planet-planet di tata surya terbentuk dari tabrakan serpih-serpih material. Ketika planet-planet yang baru tumbuh itu bertambah besar, gravitasi mereka cenderung menarik masuk serpihan-serpihan material yang lebih kecil. Kemudian serpihan-serpihan material itu dipipihkan. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga terbentuklah sebuah planet yang berbentuk bulat. Wah, hebat ya gaya gravitasi itu. Ia tak cuma bisa membuat buah apel jatuh ke tanah dari pohonnya, tapi lebih dari itu!

Kalau kamu perhatikan bentuk-bentuk benda di bumi ini, sangat beragam, bukan? Ada yang bulat, lonjong, persegi, kubus, piramid, dan masih banyak lagi. Tapi coba sekarang, kamu perhatikan bentuk benda-benda langit yang ada di ruang angkasa. Bisa dibilang, semuanya berbentuk bulat. Matahari yang tiap hari menyinari bumi kita, berbentuk lingkaran. Begitu pun rembulan yang bercahaya lembut pada malam hari. Juga bumi kita ini. Kalau dilihat dari ruang angkasa, planet tempat kita tinggal ini berbentuk bulat dengan paduan warna biru dan putih. Cantik sekali. Bagaimana dengan planet-planet lainnya? Semuanya juga bulat. Rasanya, tidak ada satu pun yang berbentuk persegi atau memiliki sudut yang tajam. Hal sama juga berlaku pada bintang-bintang nun jauh di sana. Walaupun kalau dilihat dari bumi, bintang yang berkelap-kelip itu sepertinya memiliki sudut yang tajam, sesungguhnya tidak begitu. Para ahli astronomi bilang, bintang-bintang itupun bulat seperti matahari. Kamu tahu kan, matahari adalah bintang juga, hanya saja letaknya paling dekat dengan bumi.

Wah, kenapa semuanya berbentuk bulat ya? Ternyata, hal itu disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Gravitasi adalah gaya tarik setiap zat pada zat lainnya. Karena gravitasi itu pula, planet-planet dan benda langit lainnya tetap berada di tempatnya, tidak 'terbang' ke sana ke mari. Lalu apa hubungan antara gravitasi dengan bentuk benda langit yang serba bulat itu? Kamu perlu tahu, planet-planet di tata surya terbentuk dari tabrakan serpih-serpih material. Ketika planet-planet yang baru tumbuh itu bertambah besar, gravitasi mereka cenderung menarik masuk serpihan-serpihan material yang lebih kecil. Kemudian serpihan-serpihan material itu dipipihkan. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga terbentuklah sebuah planet yang berbentuk bulat. Wah, hebat ya gaya gravitasi itu. Ia tak cuma bisa membuat buah apel jatuh ke tanah dari pohonnya, tapi lebih dari itu!